Perang di Ukraina memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan negara Barat sejak krisis rudal Kuba 1962.
Doktrin nuklir Rusia yang ditetapkan pada 2020 mengatur kapan presiden mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir. Secara umum, tindakan itu bisa diambil sebagai respons terhadap serangan musuh yang menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya.
Senjata nuklir Rusia juga bisa diaktifkan tatkala musuh menyerang dengan senjata konvensional dengan syarat eksistensi negara terancam. Namun para pejabat Rusia, termasuk Putin, pada beberapa kesempatan menegaskan perang di Ukraina belum membutuhkan penggunaan senjata nuklir.