Awal Mula Konflik Trump-Medvedev
Trump memberikan batas waktu 10 hingga 12 hari kepada Rusia untuk menyepakati gencatan senjata dengan Ukraina. Jika tidak mau, Trump mengancam akan mengenakan sanksi dan tarif sekunder kepada Rusia serta negara-negara yang mengimpor minyak dari negara itu.
Sebagai respons, Medvedev menyebut Trump tengah menyiapkan perang dengan negaranya sendiri.
“Trump sedang memainkan game ultimatum dengan Rusia. Dia harus ingat dua hal: 1. Rusia bukanlah Israel atau bahkan Iran. 2. Setiap ultimatum baru adalah ancaman dan langkah menuju perang. Bukan antara Rusia dan Ukraina, tapi dengan negaranya sendiri,” kata Medvedev, di media sosial X.
Pernyataan inilah yang memicu reaksi keras dari Trump hingga dia mengerahkan dua kapal selam nuklir ke wilayah yang tak disebutkan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio menyebut Medvedev sebagai provokator. Namun dia juga mengatakan bahwa Medvedev bukan pemain utama dalam politik Rusia, karena bukan pembuat keputusan.
Rubio juga mengabaikan peran besar Medvedev dalam kebijakan luar negeri Rusia karena tidak ikut serta dalam pertemuan dengan Departemen Luar Negeri AS.
Menurut Rubio, pernyataan Medvedev bersifat provokatif, namun tidak akan memberikan pengaruh apa-apa.