KHARTOUM, iNews.id - Gencatan senjata selama 72 jam antara pasukan pemerintah Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) akan berakhir Minggu (30/4/2023) tengah malam. Pertempuran yang sudah berlangsung 2 pekan menewaskan sedikitnya 528 orang dan melukai ribuan lainnya, mayoritas warga sipil.
Selama gencatan senjata, kedua pihak masih terlibat saling serang, sehingga kondisi diperkirakan belum akan terkendali memasuki Senin (1/5/2023) dini hari. Pasukan pemerintah dan RSF saling tuduh melanggar gencatan senjata lebih dulu.
Sementara itu situasi di Khartoum relatif tenang pada Minggu pagi setelah pertempuran hebat pada Sabtu malam di dekat pusat kota. Pasukan pemerintah mengklaim telah menghancurkan konvoi RSF yang bergerak menuju Khartoum dari arah barat.
Guna memperkuat pertahanan, pasukan pemerintah mengerahkan personel dari Kepolisian Cadangan Pusat ke Khartoum. Personel cadangan juga akan dikerahkan bertahap ke daerah lain di Khartoum.
Kepolisian Sudan juga mengerahkan personel untuk melindungi pasar serta properti lain yang menjadi sasaran penjarahan.
Sementara RSF menyebut pasukan pemerintah menggunakan artileri dan jet tempur menyerang posisinya di sejumlah lokasi di Provinsi Khartoum.
Pasukan tersebut merupakan divisi dengan jumlah personel yang banyak serta memiliki persenjataan lengkap yang berpengalaman berperang di berbagai konflik, seperti Darfur dan Pegunungan Nuba di Sudan selatan.
Negosiasi...