Kabinet Keamanan Israel pada Selasa (26/11/2024) menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah dengan suara mayoritas 10 melawan 1 yang menentang.
Dalam penjelasannya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata itu perlu agar militernya bisa fokus berperang di Jalur Gaza serta mengahdapi Iran.
Kesepakatan gencatan senjata mencakup penarikan pasukan Israel dari Lebanon dalam waktu 60 hari. Kendali di perbatasan akan diserahkan kepada Tentara Nasional Lebanon, sementara Hizbullah harus mundur sekitar 30 km dari perbatasan atau melintasi Sungai Litani.
Sebuah komite internasional yang dipimpin oleh AS akan dibentuk untuk memantau kesepakatan gencatan senjata.