YERUSALEM, iNews.id – Patriarkat Ortodoks Yerusalem pada hari Kamis menyatakan kecaman yang paling keras atas serangan Israel terhadap kompleks gereja di Jalur Gaza. Mereka pun menyebut tindakan zionis itu sebagai kejahatan perang yang tidak dapat diabaikan.
“Patriarkat Ortodoks Yerusalem menyatakan kecaman paling kuatnya atas serangan udara Israel yang melanda kompleks gereja di Kota Gaza,” ungkap lembaga keagamaan itu dalam sebuah pernyataan di situsnya, Jumat (20/10/2023).
“Patriarkat menekankan bahwa mereka menargetkan gereja-gereja dan lembaga-lembaga mereka, serta tempat perlindungan yang mereka sediakan untuk melindungi warga yang tidak bersalah, terutama anak-anak dan perempuan yang kehilangan rumahnya akibat serangan udara Israel di kawasan pemukiman selama tiga belas hari terakhir, merupakan kejahatan perang yang tidak dapat diabaikan,” bunyi pernyataan itu lagi.
Lembaga tersebut mengatakan, banyak fasilitas dan tempat perlindungan yang dimiliki oleh Patriarkat Ortodoks Yerusalem dan gereja-gereja lain menjadi sasaran nyata serangan Israel. Walaupun begitu, mereka tetap berkomitmen untuk memenuhi kewajiban agama dan moral dalam memberikan bantuan, dukungan, dan perlindungan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Patriarkat Ortodoks Yerusalem menegaskan, pihaknya tidak akan meninggalkan tugas-tugas keagamaan dan kemanusiaan untuk menyediakan semua yang diperlukan di masa perang dan perdamaian.
Pada Kamis (19/10/2023), media Yunani melaporkan bahwa Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrious di Gaza, Palestina, telah hancur akibat pemboman Israel. Serangan zionis itu menyebabkan beberapa orang tewas, serta puluhan lainnya terluka dan tertimbun reruntuhan.