JAKARTA, iNews.id - Hagia Sophia adalah gereja terbesar yang kini menjadi masjid. Bangunan bersejarah ini berada di Kota Istanbul, Turki.
Awalnya, Hagia Sophia dibangun sebagai tempat ibadah kaum Kristen Ortodoks Yunani. Namun, bangunan itu dialihfungsikan sebagai masjid, seiringan dengan perkembangan Islam di Turki.
Hagia Sophia berubah fungsi lagi menjadi sebuah museum sejak tahun 1935. Lalu pada 2020 silam, Dewan Negara Turki dan Presiden Erdoğan meresmikan tempat itu sebagai masjid sampai saat ini.
Dilansir dari laman resmi History, Kamis (13/7/2023), Hagia Sophia dibangun pertama kali pada tahun 360 M di masa Kekaisaran Bizantium Konstantinus. Pada saat pembangunan gereja pertama tersebut, Istanbul masih dikenal dengan nama Konstantinopel yang diambil dari nama ayah Konstantinus, Konstantin I atau penguasa pertama Kekaisaran Bizantium.
Namun karena dibangun dengan atap kayu, Hagia Sophia dengan mudah dilahap si jago merah pada tahun 404 M. Terbakarnya bangunan tersebut ditengarai oleh adanya kerusuhan akibat konflik politik dalam keluarga Kaisar Arkadios saat itu.
Penerus Arkadios, Kaisar Theodosius II kemudian membangun kembali Hagia Sophia sampai tahun 415. Namun lagi-lagi, gereja tersebut terbakar akibat pemberontakan Nika melawan Kaisar Justinian.
Karena tidak dapat memperbaiki kerusakan akibat kebakaran, Yustinianus memerintahkan penghancuran Hagia Sophia pada tahun 532. Ia menugaskan arsitek terkenal Isidoros (Milet) dan Anthemios (Tralles) untuk membangun basilika baru.
Hagia Sophia baru pun selesai dibangun pada tahun 537, dan masih berdiri sampai sekarang. Kebaktian pertama di Hagia Sophia lalu diadakan pada tanggal 27 Desember 537.
Sejak diresmikan, Hagia Sophia yang tersebut didesain dengan sangat luar biasa. Gaya arsitekturnya menggabungkan elemen desain tradisional basilika Ortodoks dengan atap kubah yang besar dan altar semi-kubah dengan dua beranda.
Kaisar Justinian yang memerintah saat itu juga meminta kepada semua provinsi agar memberikan karya arsitekturalnya kepada Hagia Sophia demi membuat bangunan tersebut tampak begitu besar. Akhirnya, bangunan tersebut terhitung berukuran sekitar 269 kaki dikali 240 kaki dengan atap kubahnya yang membentang sekitar 180 kaki ke udara.
Namun setelah menjadi tempat ibadah hingga pelantikan kaisar baru selama 900 tahun usai didirikan, Hagia Sophia lalu rusak parah akibat Perang Salib di abad ke-13. Beruntungnya, penguasa Bizantium saat itu masih bisa memperbaikinya.
Pada 200 tahun kemudian atau ketika Fatih Sultan Mehmed berhasil menaklukkan Konstantinopel di tahun 1453, agama Islam begitu mendominasi di wilayah tersebut dan menjadi agama utama Kesultanan Utsmaniyah. Nama Konstantinopel pun berubah nama menjadi Istanbul.
Imbasnya, Hagia Sophia juga dilirik untuk direnovasi menjadi tempat ibadah umat Islam, yakni masjid. Saat itu, mosaik bertema Ortodoks asli yang ada di dinding masjid ditutup dengan kaligrafi Islam yang dirancang oleh Kazasker Mustafa İzzet.
Tak hanya itu, mosaik di kubah utama yang diyakini sebagai gambar Kristus juga ditutupi dengan kaligrafi emas. Kaisar turut menambahkan panel atau medali yang digantung pada kolom di bagian tengah dengan tulisan nama Allah, Nabi Muhammad, empat Khalifah pertama, dan dua cucu Nabi.