Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan, jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer antara 2015 hingga 2019 naik sebesar 20 persen dibandingkan lima tahun sebelumnya.
"Kita harus mendengarkan seruan nyaring dari anak-anak sekolah ini," kata Profesor Brian Hoskins, ketua Grantham Institute, Imperial College London, sekaligus profesor meteorologi di University of Reading.
"Ada keadaan darurat —keadaan yang membutuhkan tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca kita menuju nol serta beradaptasi dengan perubahan iklim yang tak terhindarkan," ujarnya.