WASHINGTON DC, iNews.id – Para peretas (hacker) yang diyakini bekerja untuk Rusia telah memantau lalu lintas email internal di Departemen Keuangan AS. Tak hanya itu, mereka disebut-sebut juga menyasar Lembaga Administrasi Telekomunikasi dan Informasi Nasional Departemen Perdagangan AS.
Menurut empat sumber terpercaya, saat ini ada kekhawatiran di kalangan komunitas intelijen AS bahwa para peretas bakal menggunakan alat serupa untuk masuk ke lembaga-lembaga pemerintah lainnya.
Keempat sumber itu tidak menyebut secara perinci institusi lain mana saja yang berpotensi menjadi sasaran serangan para hacker itu. Akan tetapi, pada Minggu (13/12/2020) malam, perusahaan IT SolarWinds yang berbasis di Austin, Texas, mengatakan bahwa pembaruan perangkat lunak yang dirilis pada Maret dan Juni lalu mungkin telah dirusak secara diam-diam oleh para peretas.
“Mereka merusaknya dalam serangan rantai pasokan yang sangat canggih, memiliki target, dan manual, (yang dilakukan) oleh sebuah negara bangsa,” ungkap perusahaan itu, dikutip Reuters, Senin (14/12/2020).
SolarWinds enggan mengomentari rumor yang menyebutkan peretasan di Departemen Keuangan AS terjadi melalui mereka. Akan tetapi, dua orang yang mengetahui proses penyelidikan perkara itu mengatakan, perusahaan itu diyakini sebagai saluran yang digunakan para peretas.
Perwakilan SolarWinds tidak segera membalas pesan dari Reuters untuk menanggapi isu tersebut.
SolarWinds menyatakan di laman resminya bahwa para kliennyatermasuk sebagian besar perusahaan Amerika yang masuk dalam daftar Fortune 500. Selain itu, pelanggan perusahaan itu juga mencakup sepuluh penyedia telekomunikasi teratas di AS; kelima cabang militer AS (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Marinir, dan Penjaga Pantai); Departemen Luar Negeri AS; Badan Keamanan Nasional AS (NSA), dan; Kantor Presiden Amerika Serikat.