STOCKHOLM, iNews.id - Ilmuwan Amerika Serikat (AS) David Julius dan Ardem Patapoutian memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2021. Mereka berkontribusi atas penemuan reseptor suhu dan sentuhan.
Penemuan kedua ilmuwan itu merupakan terobosan dalam memahami bagaimana panas, dingin, serta kekuatan mekanik bisa memicu impuls saraf yang memungkinkan manusia beradaptasi dengan dunia sekitar.
"Pengetahuan ini dimanfaatkan untuk mengembangkan perawatan untuk berbagai kondisi penyakit, termasuk nyeri kronis," bunyi pernyataan Dewan Nobel Institut Karolinska Swedia, selaku pemberi Hadiah Nobel Kedokteran 2021, dikutip dari Reuters, Senin (4/10/2021).
Pengharagaan berusia lebih dari 1 abad ini memberikan uang total 10 juta krone Swedia atau sekitar Rp16,3 miliar.
Hadiah Nobel Kedokteran sering kali berada di bawah bayang-bayang Nobel Sastra dan Perdamaian dan pemenangnya sering kali merupakan sosok yang sudah dikenal luas. Namun Hadiah Nobel Kedokteran juga menjadi sorotan belakangan ini terutama terkait dengan pandemi Covid-19. Beberapa ilmuwan menyarankan mereka yang mengembangkan vaksin virus corona bisa mendapat penghargaan tahun ini atau di tahun-tahun mendatang.
Hadiah Nobel Kedokteran tahun lalu diberikan kepada ilmuwan AS lainnya, Harvey Alter dan Charles Rice, serta seorang peneliti Inggris, Michael Houghton, atas peran mereka dalam mengidentifikasi virus Hepatitis C yang menyebabkan sirosis dan kanker hati.