BAKU, iNews.id - Presiden Turki Tayyip Erdogan, Kamis (10/12/2020), menegaskan kembali perlunya pergantian kepemimpinan di Armenia. Turki merupakan sekutu dekat Azerbaikan dan dilaporkan turut membantu persenjataan kepada sekutunya itu saat perang dengan Armenia.
Dia menyarankan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan untuk mengundurkan diri terkait penanganannya atas konflik dengan Azerbaijan. Di dalam negeri, Pashinyan juga menghadapi desakan mundur karena dianggap menyerahkan Nagorno-Karabakh begitu saja kepada Azerbaijan melalui pembicaraan damai yang ditengahi Turki.
"Kami berharap rakyat Armenia melepaskan diri dari beban para pemimpin yang telah menghibur mereka dengan kebohongan masa lalu dan menjebak mereka dalam kemiskinan," kata Erdogan, dalam parade militer merayakan kemenangan Azerbaijan atas konflik dengan Armenia bersama Presiden Ilham Aliyev di Baku, dikutip dari Reuters.
"Jika rakyat Armenia belajar dari apa yang terjadi di Karabakh, ini akan menjadi awal dari era baru," tuturnya, menambahkan.
Armenia dan Turki menandatangani perjanjian perdamaian pada 2009 untuk memulihkan hubungan dan saling membuka perbatasan setelah mengalami permusukan 1 abad akibat pembunuhan massal orang-orang Armenia dalam Perang Dunia I.
Namun kesepakatan itu tidak pernah diratifikasi sehingga membuat hubungan kedua negara tetap tegang.