GAZA, iNews.id - Hamas membantah pernyataan pejabat militer Iran bahwa serangan ke Israel pada 7 Oktober merupakan aksi balas dendam atas pembunuhan perwira militer negara itu, Qassem Soleimani. Jenderal Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) itu dibunuh dalam serangan drone militer Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak, pada Januari 2020.
“Hamas menyangkal pernyataan yang dibuat juru bicara IRGC mengenai operasi Badai Al Aqsa dan motifnya,” bunyi pernyataan Hamas, dikutip dari Anadolu, Kamis (28/12/2023).
Hamas menegaskan, ancaman Israel terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur merupakan salah satu alasan pihaknya melakukan serangan lintas batas ke Israel.
“Semua tindakan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina merupakan respons terhadap pendudukan Israel dan agresi berkelanjutan terhadap rakyat dan kesucian kami,” bunyi pernyataan.
Sebelumnya Juru Bicara Korps IRGC Ramadan Sharif mengatakan, seperti dikutip kantor berita Mehr, serangan Hamas merupakan pembalasan atas pembunuhan Soleimani.