Israel lalu melancarkan serangan balik, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para tawanan. Lebih dari 34.400 orang telah terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel sejak itu.
Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata waktu itu sempat diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Pada awal April, babak baru perundingan Israel-Hamas dimulai di ibu kota Mesir, Kairo. Proposal gencatan senjata yang dibuat pada perundingan tersebut mengatur pembebasan 40 sandera Israel dengan imbalan 900 tahanan Palestina sebagai bagian dari rencana tiga tahap yang diadopsi oleh para mediator internasional.
Hamas sebagian besar menolak usulan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka akan mengajukan rencananya sendiri untuk mengakhiri konflik secara permanen di Jalur Gaza.