Ben Gvir merupakan pemimpin partai sayap kanan Kekuatan Yahudi. Menteri kotroversial yang pernah menjadi sorotan negara Muslim karena aksinya menggeruduk Masjid Al Aqsa itu menentang kesepakatan apa pun dengan Hamas.
Selain Ben Gvir, demonstran juga mengincar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga di Yerusalem Barat. Bentrokan antara polisi dan demonstran tak terhindarkan.
Rangkaian unjuk rasa itu berlangsung tak lama setelah sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam, merilis video seorang sandera Israel, Hersh Goldberg (24), yang masih ditahan di Gaza. Dalam tayangan itu, sandera keturunan Amerika Serikat itu secara tegas mengutuk Netanyahu dan pemerintahannya karena lalai membebaskan dirinya dan sandera lain.
Orang tua Hersh, Jon Polin dan Rachel Goldberg, senang melihat putra mereka masih hidup.
“Kami lega melihatnya hidup, tapi kami prihatin dengan kesehatan dan kesejahteraan semua sandera lainnya yang ditahan Hamas," katanya seraya mendesak semua pihak, termasuk Hamas, pemerintah Israel serta negosiator Qatar dan Mesir, untuk segera mencapai kesepakatan.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, di antara demonstran yang mengepung kediaman Netanyahu adalah teman-teman Hersh. Mereka membakar ban hingga bentrok dengan polisi.