GAZA, iNews.id - Hamas mempersiapkan perang berkepanjangan dengan Israel. Operasi Badai Al Aqsa yang dimulai pada 7 Oktober mengejutkan Israel bahkan dunia. Sejak itu Hamas menegaskan siap melawan Israel, termasuk serangan darat.
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniya mengatakan, jika Israel ingin perang tersebut berkepanjangan maka organisasinya bersama faksi perlawanan lain siap meladeni.
“Jika musuh menginginkan pertempuran yang panjang, kapasitas kita lebih panjang dari musuh dan perlawanan kita akan menjadi kata penentu,” kata Haniya, dalam pidatonya melalui video, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (17/11/2023).
Dia menegaskan, konflik strategis kelompok perlawanan Palestina melawan Israel akan berujung pada kemenangan.
Dalam pidatonya itu Haniya juga memuji ketahanan rakyat Palestina serta koordinasi antara faksi-faksi perlawanan. Semua pihak bersatu untuk menghancurkan kemampuan serta membuat militer Israel menjadi lemah di berbagai bidang.
"Kemenangan telah dicapai anggota kelompok perlawanan di Jalur Gaza. Para pahlawan perlawanan sedang menulis halaman kejayaan di Gaza, sebanding dengan rekan-rekan mereka dalam hal kepahlawanan, keteguhan, keberanian, serta memberikan pukulan yang menyakitkan kepada tentara musuh dan kendaraan militernya,” ujar Haniya.
Dia menambahkan, dunia akan menyaksikan sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam serta faksi-faksi perlawanan lain mengusir Israel keluar dari Gaza seperti terjadi 18 tahun lalu. Itu merujuk pada hengkangnya Israel dari Gaza pasca-gerakan Intifada pada 2005.
“Mereka tidak akan mendapat apa pun, kecuali lebih banyak kegagalan, kekecewaan, dan kekalahan,” tuturnya.