Hamas juga belum bisa menilai dampak dari pernyataan tersebut terhadap pembicaraan gencatan senjata tahap kedua dengan Israel yang sedang berlangsung.
Pada Selasa lalu, Trump mengatakan bahwa AS akan mengambil alih Gaza. Menurut dia, warga Gaza enggan untuk meninggalkan wilayah yang hancur lebur itu karena tak memiliki alternatif tempat untuk pergi.
Dia ingin Yordania dan Mesir menampung warga Gaza selama rekonstruksi berlangsung, bahkan untuk jangka waktu yang panjang.
Pernyataan Trump itu dikecam banyak negara, termasuk sekuru-sekutunya di Eropa. Sekjen PBB Antonio Guterres bahkan menyebut rencana Trump untuk merelokasi warga Gaza sebagai pembersihan etnis.