"Halo, halo, halo... Biarkan saya keluar!"
Lantas dia pun sesekali mengumpat yang membuat para pelayat tertawa terbahak-bahak.
Kemudian dia menyanyi: "Halo, halo semua. Saya mau mengucapkan selamat tinggal."
Shay, yang sudah lama sakit, tahun lalu mengatur rencana merekam pesannya sendiri dengan bantuan putranya, Jonathan. Supaya seolah-olah nantinya seperti menggedor-gedor peti jenazah saat dikuburkan, Shay mengetuk-ngetuk meja tempat dia menyeruput kopi.
Jonathan mengatakan kepada BBC bahwa ayahnya sosok yang berjiwa besar yang selalu ingin membuat orang tertawa.