Dia mengaku lega mendengar Cathay Pacific menyatakan tiket-tiket yang dibeli dengan harga miring itu tetap berlaku.
Insiden ini terjadi pada 2018 yang penuh tantangan bagi Cathay Pacific, di tengah usahanya untuk kembali membukukan keuntungan setelah mencatat kerugian selama satu tahun pembukuan sampai Maret tahun lalu.
Maskapai itu kesulitan menghadapi kesulitan, khususnya persaingan dengan maskapai-maskapai berbiaya murah dari China yang menjangkau rute-rute di Hong Kong, China, dan negara-negara Asia Tenggara.
Pada Oktober lalu, Cathay Pacific mengalami persoalan di sistem teknologi informasinya sehingga informasi pribadi sekitar 9,4 juta penumpang berisiko terekspos.
Satu bulan sebelumnya, Cathay Pacific harus mengirimkan salah satu pesawatnya ke pabrik pengecetan karena terdapat kesalahan pada penulisaan nama sehingga nama maskapai itu dieja "Cathay Paciic" di bagian samping badan pesawat.