Rekor pemerintahan Netanyahu selama 12 tahun berturut-turut berakhir pada Juni 2021. Saat itu, Yair Lapid yang berhaluan tengah dan mitra koalisinya Naftali Bennett berhasil menyatukan aliansi yang mencakup partai Arab untuk pertama kalinya.
Keamanan di jalan-jalan dan kenaikan harga menduduki puncak daftar kekhawatiran pemilih dalam kampanye yang dipicu oleh pembelotan dari koalisi partai-partai sayap kanan, liberal dan Arab yang dipimpin Perdana Menteri Lapid.
Masih menurut jajak pendapat, kubu Lapid siap untuk mengambil 54-55 kursi. Hal itu menjadikannya partai terbesar kedua di parlemen.
Lapid merupakan saingan utama Netanyahu. Dia yang membantu menggulingkan Netanyahu tahun lalu.
“Pilih negara Israel, dan untuk masa depan anak-anak kita,” kata Lapid setelah memberikan suaranya di lingkungan kelas atas Tel Aviv, seperti dikutip dari The Associated Press.