WASHINGTON, iNews.id - Hasil polling menjelang Pilpres AS 2024, capres dari Partai Demokrat Kamala Harris unggul tipis dibandingkan pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump.
Laporan beberapa media AS mengungkap, Harris unggul dengan 48 persen suara, sementara Trump 47 persen.
Di negara bagian dengan massa mengambang yang tinggi, yakni Pennsylvania dan Nevada, Trump unggul tipis. Namun Harris mengungguli mantan presiden AS itu di Wisconsin dan Michigan.
Padahal di Pennsylvania Harris selalu unggul dibandingkan Trump sejak Agustus, dengan selisih 2 hingga 3 persen.
Negara bagian ini tidak mencatat afiliasi partai tertentu, perkiraan awal menunjukkan ada pergeseran dalam hal gender dalam menentukan pilihan di pilpres.
Pemilih perempuan yang baru dari Partai Demokrat mungkin lebih banyak daripada pemilih perempuan yang baru di Republik. Sementara pemilih laki-laki di Republik lebih banyak daripada Demokrat.
Dampak pemilih baru yang lari ke kandidat dari Partai Republik terlihat di Pennsylvania, di mana lebih dari 100.000 suara telah diberikan.
Angka ini melampaui margin kemenangan Presiden Joe Biden pada 2020 atas Trump di negara bagian tersebut, menyoroti besarnya pengaruh dari para pemilih baru.
Pennsylvania sangat penting bagi kedua capres karena jumlah suara elektoralnya yang besar, sehingga bisa mempercepat tercapainya 270 suara guna memastikan kemenangan dalam pilpres.
Ketiga negara bagian tersebut secara historis merupakan basis terkuat Demokrat, namun dimenangkan oleh Trump pada Pilpres AS 2016. Meski demkian Biden merebutnya kembali dalam Pilpres AS 2020.
Jika Harris bisa mempertahankan suara di negara-negara bagian tersebut, dia bisa dipastikan akan memenangkan pilpres.
North Carolina dan Nevada menghadirkan skenario yang berbeda, pemilih independen mengisi porsi terbesar.
Pemiluh independen ini membuat ketidakpastian hasil pilpres semakin tinggi. Pilihan para pemilih yang tidak berafiliasi politik ini bisa mengubah situasi, termasuk di wilayah yang sudah jelas arah pilihannya.