Kendati demikian, kabar tersebut telanjur meluas dan diminati banyak orang. Tercatat sebanyak 115 calon ninja dari 23 negara menghubungi Pemerintah Kota Iga guna menanyakan lowongan sebagai ninja.
"Sebagian besar menanyakan apakah kami benar-benar akan merekrut, tetapi ada juga yang memohon agar kami mempekerjakan mereka dan mencoba untuk mempromosikan diri mereka sendiri," kata pejabat strategi pariwisata Motoyoshi Shimai, kepada kantor berita Reuters.
"Beberapa orang dari para pelamar itu percaya diri dengan tubuh dan kekuatan yang mereka miliki."
Kota Iga tidak membuang waktu tenggelam dalam kesimpangsiuran ini. Mereka justru memanfaatkan pemberitaan ini untuk promosi dan menggaet wisatawan untuk berkunjung.
"Kota Iga memiliki atraksi wisata indah termasuk fasilitas ninja," demikian pernyataan pemerintah kota.
Selain memiliki museum ninja pertama, menurut situs web pariwisata Iga, kota itu juga memiliki beberapa toko penyewaan kostum ninja dan mengadakan festival ninja tahunan, di mana pengunjung dapat menjadi ninja dan menggunakan senjatanya.
"Iga tidak secara resmi merekrut tetapi di sinilah para ninja itu berasal. Anda dapat merasakan dan turut menyelami sejarah mereka di seluruh kota, jadi silakan kunjungi kami," demikian isi promosi pemerintah kota itu dalam pernyataan.