Rumah itu sempat direnovasi atapnya dengan bahan aspal dan logam berat. Pepohonan di sekitar rumah juga sempat dipangkas.
"Rumah ini sepenuhnya terbuat dari kayu, jadi bukan seperti kami membuatnya tahan api," kata Atawater.
Renovasi dan tata ruang yang tepat dinilai mencegah rumah dari kebakaran. Selain itu, rumah mereka yang dekat laut dinilai juga membantu.
Meski demikian, kedua pasangan itu merasa bersalah karena hanya rumahnya yang tidak terbakar. Dia akan membuka rumahnya untuk umum bagi warga yang membutuhkan tempat pengungsia.
"Marilah kita membangun kembali bersama," ujar Atawater.