Regulator keuangan Korsel pun mengumumkan penyelidikan terkait kedua perusahaan ini, demikian halnya dengan kepolisian yang membuka penyelidikan kriminal pada pekan lalu. Terlebih, pendiri Shinil Group Singapura, Ryu, sudah dicari sejak 2014 sehubungan dengan kasus penipuan. Polisi memburu Ryu sejak 2014, setelah dia melarikan diri dari Korsel.
"Dia adalah tokoh kunci dalam penipuan kapal harta karun yang dicurigai," kata seorang pejabat kepolisian Seoul, dikutip dari kepada AFP, Kamis (2/8/2018),
Sumber itu menambahkan, pihak berwenang telah meminta Interpol mengeluarkan red notice untuk Ryu. Red notice merupakan permintaan untuk menangkap seseorang dengan maksud untuk mengekstradisinya.
"Kami meminta polisi di negara-negara terkait untuk membantu mencari dan memulangkannya secepat mungkin," kata pejabat itu, seraya menambahkan saat ini Ryu diyakini berada di Vietnam.
Tak ingin terseret dengan kasus Ryu, Choi bersikeras Shinil Group di Singapura tidak ada hubungannya dengan perusahaan di Korsel.
Ini bukan kasus pertama terkait klaim kapal harta karun. Pada 2003, perusahaan lain mendapat keuntungan dengan menggelembungnya harga saham setelah mengumumkan penemuan kapal Donskoi yang tenggelam dalam pertempuran laut pada 1905 melawan Jepang itu.
Para ahli menegaskan kekaisaran Rusia tidak akan membawa harta yang sangat banyak di kapal perang. Fakta juga mencatat mengenai penemuan rute darat yang lebih aman ke Vladivostok, tujuan akhir dari harta karun itu.