King selesai menjalani hukuman di Korsel atas pelanggaran kedisiplinan yang tidak disebutkan. Dia hendak dipulangkan ke unitnya di AS melalui bandara. Namun di perjalanan King kabur dari pengawalan.
Tak diketahui apa motivasi King menerobos perbatasan.
Sejauh ini belum ada komentar dari pemerintah Korut. Media di negara itu juga belum memberitakannya.
Penerobosan itu terjadi saat ketegangan baru di Semenanjung Korea, yakni uji coba rudal balistik Korut, latihan perang gabungan AS, Korsel, dan Jepang, serta kehadiran kapal selam bersenjata nuklir AS di Korsel untuk pertama kalinya sejak 1980.
Korut menguji coba berbagai rudal, termasuk ICBM terkuat, Hwasong-18, yang diklaim bisa membawa hulu ledak nuklir. Hwasong-18 juga menggunakan bahan bakar padat.