TEPI BARAT, iNews.id - Video rekayasa kecerdasan buatan (AI) menunjukkan Masjid Al Aqsa dibom hingga hancur memicu kecaman Palestina dan negara-negara Muslim. Video dengan judul "Tahun Depan di Yerusalem" itu beredar di kalangan kelompok radikal sayap kanan Yahudi.
Dalam video itu Al Aqsa akan diganti menjadi tempat suci Yahudi, Bait Suci Ketiga.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina mengutuk keras video yang beredar di platform ekstremis berbahasa Ibrani itu.
Palestina juga memperingatkan meningkatnya hasutan oleh kelompok pemukim sayap kanan Israel yang menyerukan penghancuran Masjid Al Aqsa yang berdiri di Yerusalem Timur.
"(Video tersebut) Provokasi sistematis ditujukan untuk meningkatkan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di daerah pendudukan Yerusalem," bunyi pernyataan Kemlu Palestina.
Disebutkan para pemimpin sayap kanan Israel telah berani secara terang-terangan menonjolkan agenda Yahudisasi di Yerusalem Timur. Sayangnya, agenda-agenda ekstremis itu disikapi secara lemah oleh komunitas internasional, termasuk genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Kemlu Palestina mendesak komunitas internasional dan badan-badan PBB untuk merespons hasutan pemukim ilegal Israel secara serius serta mengupayakan tindakan hukum sesuai dengan peraturan internasional.
Pejabat Israel berkali-kali menegaskan Masjid Al Aqsa berstatus quo, namun tak melakukan apa pun untuk menghalangi serangan kelompok-kelompok, bahkan dilindungi polisi.
Status quo mengacu pada peraturan sebelum tahun 1967 berisi penunjukan Wakaf Islam, lembaga Yordania sebagai otoritas yang mengelola tempat suci tersebut dan hanya umat Islam yang boleh beribadah di dalamnya.
Uni Emirat Arab (UEA) ikut mengecam video penghancuran Al Aqsa.
Kemlu UEA menyerukan perlindungan penuh terhadap situs-situs suci Islam dan Kristen serta menghentikan pelanggaran serius dan provokatif pemukim ilegal terhadap Masjid Al Aqsa.