Safieddine bersama para pejabat Hizbullah lainnya dilaporkan sedang berada di markas bawah tanah saat serangan udara berlangsung. Serangan yang terus menerus dilakukan pasukan Israel setelah itu membuat tim medis dan SAR tak bisa mengakses lokasi tersebut selama beberapa hari setelahnya.
Sejak itu nasib Safieddine dan para pejabat Hizbullah lainnya tak diketahui.
Safieddine merupakan orang terkuat di Hizbullah setelah Nasrallah tewas dalam serangan Israel pada 27 September. Oleh karena itu dia diproyeksikan menjadi pemimpin kelompok Syiah tersebut, menggantikan Nasrallah yang juga sepupunya.