Pada Maret lalu, Dewan Uni Eropa menaikkan batas atas pendanaan Fasilitas Perdamaian Eropa untuk Ukraina dengan membentuk Dana Bantuan Ukraina, yang memberikan tambahan bantuan militer sebesar 5 miliar euro (sekira Rp88,5 triliun) ke Kiev, termasuk peralatan militer yang mematikan dan tidak mematikan serta program pelatihan untuk menggunakannya. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Belgia, Hadja Lahbib mengatakan, Hongaria terus memblokir bantuan tersebut.
Pada akhir Januari, Komisaris Kehakiman Eropa, Didier Reynders mengatakan, Komisi Eropa siap untuk menangguhkan hak-hak Hongaria di Uni Eropa karena dugaan pelanggaran supremasi hukum oleh Budapest. Keputusan penangguhan hak tersebut akan ditetapkan jika negara-negara anggota Uni Eropa memang menyetujui inisiatif tersebut.
Pada pertengahan Desember 2023, Perdana Menteri Orban memveto peningkatan anggaran Uni Eropa untuk tahun 2024-2027, termasuk bantuan keuangan makro sebesar 50 miliar euro ke Kiev. Pada saat yang sama, Orban tidak memberikan suaranya atas perundingan tentang bergabungnya Ukraina ke Uni Eropa. Namun, dia memperingatkan bahwa Hongaria masih memiliki puluhan peluang lagi untuk memblokir proses tersebut.