SANAA, iNews.id - Pihak berwenang di Yaman Utara, yang diperintah oleh gerakan Ansar Allah atau juga dikenal sebagai Houthi, telah memberikan pelatihan militer kepada lebih dari 165.000 personel cadangan. Hal itu diungkapkan langsung oleh pemimpin gerakan itu, Abdul Malik al-Houthi, Kamis (1/2/2024).
"Statistik oleh spesialis kami menunjukkan bahwa 165.429 orang di antara penduduk kami telah dilatih dan menerima kualifikasi pada kursus militer," kata pejabat itu kepada penyiar al-Masirah.
Selain itu, kata Abdul Malik, total 600.000 orang telah menjalani pelatihan militer umum, manajerial, dan pelatihan khusus sejak AS dan Inggris pertama kali menyerang Yaman pada 12 Januari lalu.
"Pelatihan militer dan kegiatan peningkatan keterampilan sebagai bagian dari mobilisasi sangat penting dan akan diperluas dan ditingkatkan ke banyak wilayah Yaman," kata Abdul Malik al-Houthi.
Dia menegaskan, Tentara Rakyat Houthi siap bertempur dan berpengalaman dalam operasi militer. Mereka memiliki semangat moral dan pertempuran yang tinggi.
Pada November lalu, Houthi bersumpah untuk menyerang setiap kapal yang terkait dengan Israel sampai pasukan zionis menghentikan tindakan militer di Jalur Gaza. Hal itu mendorong Amerika Serikat, sekutu utama Israel, menggelar operasi multinasional untuk mengamankan navigasi di Laut Merah.
Amerika Serikat dan Inggris kemudian meluncurkan serangan besar terhadap posisi Houthi dalam upaya untuk menurunkan kelompok Yaman itu untuk menyasar kapal-kapal komersial.