WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat (AS) menyetujui rencana serangan selama beberapa hari di Irak dan Suriah terhadap berbagai sasaran Iran, termasuk personel dan fasilitas militernya. Hal itu terungkap lewat laporan CBS News pada Kamis (1/2/2024), dengan mengutip para pejabat AS.
Selasa (30/1/2024) lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia telah mengambil keputusan tentang bagaimana menanggapi serangan drone di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah, minggu ini, yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai 40 orang lainnya. AS menyalahkan serangan pesawat tak berawak itu pada kelompok militan yang didukung Iran.
Sementara pada Senin (29/1/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa tanggapan AS dapat bersifat “multilevel”, dilakukan secara bertahap, dan dipertahankan dari waktu ke waktu. Dalam laporannya, CBS tidak memberikan perincian mengenai apa arti persetujuan AS terkait jangka waktu serangan tersebut.
Serangan drone di Yordania beberapa hari lalu menjadi serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak meletusnya perang Israel-Gaza pada Oktober lalu. Peristiwa itu juga menandai peningkatan ketegangan yang melanda Timur Tengah.
Para pejabat AS mengklaim telah mempertimbangkan bagaimana cara menghukum milisi yang didukung Iran tanpa memicu perang yang lebih luas.