Sejak kudeta, beberapa aktivis meluncurkan gerakan online untuk mengecam anggota keluarga dan rekan junta di Myanmar di mana pun mereka berada. Para demonstran mengecam mereka yang tetap tinggal dengan nyaman di luar negeri sementara insiden berdarah terjadi di negaranya sendiri.
Para aktivis membuat situs web bernama socialpunishment.com yang informasinya telah banyak dibagikan di Facebook. Situs web tersebut menampilkan lebih dari 120 profil orang yang dituding sengaja memilih diam melihat kudeta oleh militer dan penindasan berdarah, termasuk dokter muda yang didatangi San.