Sebanyak 11 pelaku divonis bersalah dalam sidang pada awal 2008. Namun pengadilan Gujarat memerintahkan pembebasan mereka pada Agustus 2022 setelah lembaga pemasyarakatan tempat mereka ditahan merekomendasikan pembebasan. Alasannya masa hukuman mereka sudah cukup lama dan berkelakuan baik.
Namun pembebasan mereka mendapat kecaman dari suami korban, pengacara, dan para politisi oposisi. Media lokal melaporkan beberapa petisi diajukan ke Mahkamah Agung untuk menentang remisi tersebut, termasuk dari korban.
Sementara itu Mahkamah Agung memutuskan pengadilan Gujarat tidak memiliki wewenang untuk mengurangi hukuman para pelaku karena persidangan kasus tersebut sudah dipindah ke Mumbai.
“Mahkamah Agung menyatakan bahwa Negara Bagian Gujarat tidak kompeten untuk mengeluarkan perintah remisi bagi para terpidana,” bunyi pernyataan, dikutip dari ANI.
Sejauh ini belum ada komentar dari para terpidana dan pemerintah Gujarat.