JAKARTA, iNews.id - Indonesia berkomitmen menambah 1.000 pasukan penjaga perdamaian (peacekeepers) ke depannya untuk berbagai misi PBB. Selain itu kualitas dan keterampilan peacekeepers akan ditingkatkan guna menjawab tantangan di lapangan, termasuk bahaya yang mengancam para personel.
Menteri Luar Negri Retno Marsudi, dalam pertemuan virtual 4th UN Peacekeeping Ministerial (UNPM) bertajuk 'Partnership in Training and Capacity Building', Selasa (7/12/2021), mengatakan untuk menjamin kualitas para personel, pemerintah akan mengintensifkan pelatihan guna meningkatkan kapasitas mereka yang juga berguna untuk menjaga keselamatan.
Pada pertemuan yang diadakan Korea Selatan dan dihadiri lebih dari 50 negara tersebut, seluruh peserta menyampaikan komitmen kontribusi guna mendukung penguatan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.
Menurut Retno, pelatihan dan peningkatan kapasitas diperlukan untuk mendukung peacekeepers yang seringkali bertugas di situasi yang seringkali berbahaya.
Dia menekankan dua hal penting yang perlu dilakukan untuk mendukung pelatihan dan peningkatan kapasitas peacekeepers. Pertama, pelatihan dan peningkatan kapasitas harus sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Di masa pandemi seperti saat ini, peacekeepers kita mendapat tugas tambahan. Mereka harus dapat mendukung negara tempat misi untuk penanganan pandemi. Di sinilah pengetahuan mengenai kesehatan komunitas menjadi hal yang penting,” kata Retno, dalam siaran pers Kemlu, Rabu (8/12/2021).