Berdasarkan resolusi yang diadopsi, kata Nebenzia, pasukan tersebut tampaknya bisa bertindak secara otonom tanpa memperhatikan posisi maupun pendapat Ramallah.
"Hal ini bisa memperkokoh pemisahan Jalur Gaza dari Tepi Barat. Hal ini mengingatkan pada praktik kolonial dan Mandat Inggris untuk Palestina di Liga Bangsa-Bangsa ketika pendapat rakyat Palestina sendiri tidak diperhitungkan," ujarnya.
Dia juga khawatir mengenai mandat pasukan penjaga perdamaian berdasarkan rencana Trump, termasuk apakah tugas penegakan perdamaian yang diusungnya bisa membuat pasukan internasional melampaui batas-batas tertentu.