Sementara itu di atas kertas, Harris sebenarnya berada di atas angin ketimbang Trump, berdasarkan perkiraan suara elektoral dari negara bagian yang dikuasai Partai Demokrat maupun Republik.
Menurut penghitungan beberapa media AS, Harris sudah menggenggam 226 suara elektoral dari negara-negara bagian yang secara konsisten mendukung atau condong ke Partai Demokrat atau biasa disebut wilayah biru.
Sementara Trump mengandalkan 219 suara elektoral dari wilayah-wilayah merah atau dikuasai Partai Republik.
Artinya Harris hanya membutuhkan 44 suara elektoral lagi untuk mencapai ambang batas 270. Sementara Trump membutuhkan 51 suara.
Ada 93 suara elektoral yang diperebutkan di tujuh negara bagian medan pertempuran sengit. Berdasarkan polling sebelum pemungutan suara 5 November, Trump unggul tipis atas Harris dengan selisih 1 sampai 2 persen suara di wilayah-wilayah tersebut. Ini menjadikan Pilpres AS 2024 akan menjadi sangat sengit.