"Lempeng India bergerak ke utara sepanjang patahan, berlawanan dengan lempeng Eurasia," kata McGuire, seperti dikutip dari Guardian, Sabtu (29/3/2025).
Wilayah tersebut telah mengalami beberapa gempa besar serupa di masa lalu. Sejak 1900, enam gempa terjadi dalam radius sekitar 250 km dari titik pusat gempa saat ini. Kekuatannya juga di atas magnitudo 7,0.
Jumlah korban tewas terus bertambah karena dampak dari gempa tersebut. Bukan hanya Myanmar, korban tewas juga ada di Thailand, terutama akibat gedung 30 lantai di Bangkok ambruk.
Sementara itu otoritas Myanmar menyebutkan korban tewas telah menembus 140 orang. Mereka umumnya tewas karena tertimbun reruntuhan bangunan.
Menurut McGuire, sangat mungkin kualitas bangunan di Myamar tidak cukup kokoh untuk bertahan dari guncangan M7,7.
"Jumlah korban hampir pasti akan meningkat secara," katanya.