Dia menambahkan, sebelum longsor terjadi, nilai kerugian akibat bencana di Papua Nugini sudah menembus angka 500 juta kina atau sekitar Rp2 triliun.
“Tahun ini, kita mengalami curah hujan luar biasa yang menyebabkan banjir di wilayah sungai, kenaikan permukaan laut di wilayah pesisir, dan tanah longsor di beberapa wilayah. Kita menghadapi pola cuaca yang luar biasa dan perubahan dari kekeringan ke basah,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso mengatakan, dampak perubahan iklim tidak hanya berdampak di Enga.
"Selama 2 bulan terakhir kita menyaksikan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya di penjuru negeri," tuturnya.