Pengerahan kapal selam nuklir ini menandai peningkatan signifikan dalam sikap Trump terhadap Rusia, terutama setelah frustrasinya terhadap Presiden Vladimir Putin yang dinilai tak menunjukkan progres dalam upaya damai dengan Ukraina.
Sebelumnya, Trump memangkas batas waktu negosiasi damai dari 50 hari menjadi hanya 10 hingga 12 hari. Jika tenggat itu tak dipenuhi, dia mengancam akan menjatuhkan sanksi dan tarif sekunder terhadap Rusia serta negara-negara yang masih mengimpor minyak dari Moskow.
Trump bahkan mengindikasikan bahwa dirinya tidak tertarik lagi dalam perundingan lebih lanjut dengan Putin.
Sementara itu, Ukraina menyambut baik langkah tegas Trump. Kepala Staf Presiden Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak, memuji pernyataan Trump sebagai pesan perdamaian yang disampaikan dengan kekuatan.