"Tindakan tidak aman dan tidak profesional seperti (Rusia) ini merupakan pelanggaran protokol dekonflik, yang telah disepakati Amerika Serikat dan Rusia pada Desember 2019," kata Ullyot.
"Koalisi dan Amerika Serikat tidak mencari eskalasi dengan kekuatan militer nasional mana pun, tetapi pasukan AS selalu mempertahankan hak dan kewajiban yang melekat untuk membela diri dari tindakan permusuhan," ujarnya.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah memperingatkan tentara koaliasi AS anti-ISIS sebelumnya bahwa rombongan polisi militer akan lewat.
"Terlepas dari ini melanggar pernjanjian yang ada, pasukan AS berusaha memblokir patroli Rusia," demikian isi pernyataan dikutip dari AFP, Kamis (27/8/2020).
"Polisi militer Rusia mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri insiden itu dan melanjutkan misi mereka," lanjut isi pernyataan.
Sumber di Kemenhan Rusia mengatakan Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, telah memberikan "penjelasan lengkap" dalam pembicaraan telepon dengan Jenderal Marki Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS.