Sementara itu Hamas enggan mengungkap angka pasti berapa pejuangnya yang gugur dalam perang.
Juru bicara sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassan Abu Ubaida mengatakan pada Juli, kelompoknya berhasil merekrut ribuan pejuang baru.
Kekuatan Al Qassam juga terlihat pasca-gencatan senjata pada 19 Januari. Mereka keluar dari terowongan-terowongan bawah tanah selama proses pembebasan sandera Israel.
Penampakan ratusan personel Al Qassam itu seolah memberi pesan kepada Israel bahwa mereka masih sangat kuat dan tujuan perang untuk menghancurkan Hamas sama sekali tidak tercapai.