SEOUL, iNews.id - Intelijen Korea Selatan (Korsel) mengungkap setidaknya 100 tentara Korea Utara (Korut) tewas dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina. Sebelumnya Korut dilaporkan mengirim lebih dari 10.000 personel untuk membantu Rusia perang melawan Ukraina.
Badan Intelijen Nasional (NIS) Korsel, dalam laporan kepada parlemen Majelis Nasional, Kamis (19/12/2024), menyatakan sekitar 1.000 tentara Korut lainnya luka selama pertempuran.
Bahkan NIS membocorkan seorang jenderal Korut, kemungkinan besar termasuk di antara korban tewas.
Disebutkan, pasukan Korut dipaksa berperang di garis depan medan perang meski tak memiliki pengalaman soal drone kamikaze.
Kondisi itu, kata NIS, dikeluhkan oleh militer Rusia. Militer Rusia mengeluh tentara Korut justru menjadi beban karena ketidaktahuan mereka mengenai drone.
Sekitar 11.000 tentara Korut dikerahkan di wilayah Kursk Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina. Mereka terlibat dalam pertempuran sungguhan.
Sejauh ini pemerintah Korut maupun Rusia belum mengomentari soal pengerahan pasukan ke Kursk, termasuk jumlah tentara yang tewas.