Saya gerak lebih aktif atas desakan orang banyak. Akhirnya saya terpaksa keluar dari partai lama, dan dengan membentuk partai baru untuk menentang partai yang dahulu saya pimpin, karena mereka sudah menyeleweng dan hanya dengan menjatuhkan, kita bisa menyudahi proses yang merusak negara kita.
Apa harapan Tun terhadap generasi politisi muda Malaysia?
Saya mempunyai banyak harapan. Sekarang ini kita memiliki teknologi-teknologi baru serta pendekatan- pendekatan baru. Kita hidup di zaman IT (information technology) dan sebagainya, ini bisa membantu negara kita (berkembang) dengan lebih cepat. Saya benar-benar percaya bahwa dalam jangka dua atau tiga tahun, Malaysia akan pulih sepenuhnya.
Berbicara soal investasi, Asia Tenggara termasuk penggerak roda ekonomi global. Kawasan ini juga sedang menjadi sasaran investasi asing, terutama dipengaruhi dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Bagaimana menurut Tun?
Kita, Indonesia dan Malaysia bersaing untuk menarik investor dari negara asing. Kedua negara, memang memberi tempat besar untuk investor asing karena ini membantu meningkatkan ekonomi negara. Kita mungkin tidak memiliki teknologi, atau tidak mempunyai modal yang cukup, atau penanganan industri-industri yang besar-besar atau bersaing pasar dunia, kita kurang pengalaman.
Jadi kita undang pihak asing, baik Indonesia maupun Malaysia bisa belajar dari mereka mulai dari teknologi atau manajemen. Sekarang ini kita dapati hubungan kedua negara menghasilkan perniagaan yang pesat, menebus negara-negara lain.