Dia mengatakan, api melalap instrumen presisi dan pengukuran, namun fasilitas tersebut belum beroperasi dengan kapasitas penuh karena pembatasan yang diberlakukan dalam perjanjian nuklir tahun 2015 dengan enam negara.
Iran mulai bereksperimen dengan menggunakan mesin sentrifugal baru yang diklaim lebih canggih setelah Amerika Serikat menarik diri secara sepihak dari kesepakatan tersebut 2 tahun lalu.
Sementara itu video dan pesan online dari pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas kebakaran itu muncul pada Jumat lalu. Salah satunya adalah kelompok yang menamakan diri ‘Cheetahs of the Homeland’. Nama tersebut baru pernah dikenal sebelumnya.
Munculnya kelompok ini memicu spekulasi bahwa kebakaran didalangi sabotase oleh pihak asing, seperti Amerika Serikat dan Israel, seperti terjadi saat wabah virus komputer Stuxnet.