TEHERAN, iNews.id - Iran mempromosikan aplikasi pesan seluler produksi dalam negeri, lengkap dengan emoticon atau emoji bertuliskan "Matilah Amerika". Hal ini sebagai upaya membuat jutaan warganya meninggalkan layanan aplikasi Telegram, yang dituduh sebagai penyebab kerusuhan di negara itu.
Di antara fitur-fitur pada aplikasi baru yang dinamakan The Soroush itu, ada serangkaian emoji yang menampilkan gambar seorang perempuan berkerudung yang memegang gambar Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei. Ada pula emoji yang bergambar perempuan berkerudung dengan spanduk bertuliskan harapan kematian untuk Israel, Amerika, dan Freemason.
Freemason merupakan komunitas tempat berkumpulnya kaum anti-agama.
Bahkan, aplikasi The Soroush menjadi subjek kompetisi elite Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, di mana lima orang yang beruntung akan diberikan koin emas untuk mendaftar.
Kompetisi ini akan diumumkan di saluran Telegram Force.
Ayatollah Khamenei, muncul sebagai sang juara dalam aplikasi baru ini. Dia menutup akunnya di Telegram dan memberitahu pengguna agar melakukan hal serupa serta mendaftar ke layanan The Soroush.
"Kegiatan kepresidenan melalui Telegram telah dihentikan untuk mendukung aplikasi layanan perpesan an domestik," demikian pernyataan Khamenei yang disiarkan melalui media IRIB, seperti dikutip dari BBC, Kamis (26/4/2018).