Kemenangan bagi ulama Syiah itu berpotensi mematikan kultur politik pragmatis seperti dilakukan Rouhani.
Dia menghadapi banyak pekerjaan utama, seperti upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan kekuatan Barat serta mengatasi tingginya kemiskinan akibat sanksi Amerika Serikat (AS).
Para pejabat Iran serta ulama Syiah sadar nasib politik mereka bergantung pada penanganan ekonomi yang terus memburuk.
"Tantangan utama Raisi adalah ekonomi. Ledakan unjuk rasa tidak akan terhindarkan jika dia gagal menyembuhkan penderitaan ekonomi bangsa," kata seorang pejabat pemerintah.