Sebagai respons, parlemen Iran pada 25 Juni mengesahkan undang-undang untuk menghentikan kerja sama dengan IAEA. Meski demikian, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi menjelaskan bahwa penghentian itu bersifat terbatas. IAEA tidak lagi diizinkan melakukan inspeksi ke fasilitas nuklir Iran, namun komunikasi diplomatik tetap terbuka.
Langkah ini menjadi sinyal bahwa Iran mulai mengambil jarak dari kerangka kerja nonproliferasi global sebagai bentuk protes terhadap sikap ganda negara-negara besar. Pezeshkian pun memperingatkan jika komunitas internasional membiarkan tindakan semacam ini terus terjadi, maka masa depan sistem nonproliferasi bisa terancam.