Iran Klaim Dapat Perkaya Uranium hingga 90 Persen, Cocok untuk Senjata Nuklir

Ahmad Islamy Jamil
Fasilitas nuklir Natanz di Iran. (Foto: Reuters)

Khamenei mendukung pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington DC, yang dimulai pada 9 April di Wina, Austria. Perundingan itu bertujuan untuk membawa kembali Amerika Serikat agar sepenuhnya mematuhi Kesepakatan Nuklir Iran 2015. AS keluar dari kesepakatan itu tiga tahun lalu, dengan alasan perjanjian tersebut terlalu menguntungkan Teheran.  Sejak itu pula, AS menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Akan tetapi, perundingan di Wina ditunda pada 20 Juni dan sampai sekarang belum ada lagi jadwal yang ditetapkan untuk tahap negosiasi berikutnya. Baik pejabat Iran maupun Barat mengatakan, ada kesenjangan yang signifikan masih harus diselesaikan di antara pihak-pihak yang berunding.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
7 jam lalu

Trump Tegaskan Ingin Rebut Greenland, Singgung Ancaman Rusia dan China

Internasional
8 jam lalu

Habiskan Rp11.317 Triliun, Bisnis Perang Jadi Mesin Uang di Tengah Krisis Global

Internasional
12 jam lalu

Trump Umumkan Pembuatan 2 Kapal Perang Terbesar dan Tercanggih AS, Bisa Bawa Senjata Nuklir

Internasional
12 jam lalu

Pesawat Angkatan Laut Meksiko Jatuh di Amerika, 5 Tentara dan Warga Sipil Tewas

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal