Iran Minta Penjelasan Indonesia soal Penyitaan Kapal Tanker

Anton Suhartono
Kapal tanker Iran dan Panama yang disita Bakamla (Foto: Bakamla/Handout)

Kedua kapal tanker, masing-masing memiliki kapasitas angkut hingga 2 juta barel minyak, terakhir terlihat awal bulan ini di lepas pantai Singapura, demikian data Refinitiv Eikon. 

Organisasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan transponder demi keselamatan dan transparansi. Perangkat ini berguna jika ada terjadi bahaya seperti pembajakan atau lainnya. Namun transponder sering kali dinonakfitkan sehingga lokasi kapal tak terlacak. Praktik ini umumnya dilakukan untuk aktivitas terlarang.

Menurut Wisnu, kedua tanker pertama kali terdeteksi pada 23 Januari pukul 05.30 waktu setempat namun menyembunyikan identitas dengan tidak menunjukkan bendera nasional. Lalu mereka mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

Prabowo Bertemu Putin di Moskow, Bahas Penguatan Perdagangan RI-Rusia

Nasional
5 hari lalu

Kelakar Prabowo saat Undang Putin ke Indonesia: Jangan ke India Saja

Nasional
5 hari lalu

Diundang Prabowo ke Indonesia, Putin: Saya Akan Datang!

Internasional
5 hari lalu

Prabowo Bertemu Putin di Kremlin Hari Ini, Bahas Apa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal