LONDON, iNews.id - Iran memperkuat pertahanan udara di sekitar fasilitas nuklir untuk mengantisipasi kemungkinan serangan dari Amerika Serikat sebagaimana ancaman Presiden Donald Trump.
Surat kabar Kuwait Al Qabas, mengutip pernyataan seorang sumber, melaporkan, Iran meningkatkan pertahanan di sekitar fasilitas pengayaan uranium Fordo dan Natanz. Dua loaksi itu merupakan rumah bagi fasilitas nuklir utama Iran.
Pasukan Garda Revolusi mengerahkan rudal 'Power 737' dan pertahanan udara 'SAM' buatan Rusia di sekitar dua fasilitas tersebut, sebagaimana dilaporkan kembali The Sun, Jumat (25/12/2020).
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam cuitannya, Kamis (24/12/2020), memperingatkan, serangan AS itu bila terwujud bisa memicu konflik yang jauh lebih buruk daripada Perang Irak.
Zarif menegaskan, Trump harus bertanggung jawab penuh atas tindakan apa pun terhadap Iran.
"Terakhir kali, AS menghancurkan wilayah kami karena pembuatan WMD, menghabiskan 7 triliun dolar dan menyebabkan 58.976 korban dari Amerika," ujarnya.
Pernyataan Zarif ini disampaikan setelah Presiden Trump menuduh Iran berada di balik serangan rudal terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, pada Minggu lalu.
Dalam cuitannya Trump mengatakan, "Kedubes kami di Baghdad dihantam beberapa roket pada Minggu. Tiga roket gagal diluncurkan."