Sementara itu, New York Times menerbitkan laporan situs nuklir Iran di Natanz akan jadi sasaran utama AS jika Trump benar-benar merealisasikan rencananya.
Merespons laporan media AS, Dehghan memperingatkan Trump agar tidak mengusik Teheran bahkan dengan serangan taktik sekalipun. Konsekuensinya, kata Dehghan, adalah perang.
"Konflik taktis yang terbatas bisa berubah menjadi perang skala penuh. Yang pasti, Amerika Serikat, kawasan dan dunia tidak tahan menghadapi krisis yang begitu komprehensif," kata Dehghan.
"Kami tidak menyambut krisis. Kami tidak menyambut perang. Tapi, kami juga tidak mengejar negosiasi demi negosiasi," lanjutnya.