Sementara itu Amerika Serikat (AS) dengan tegas akan membantu Israel jika diserang. Juru Bicara Penasihat keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, militernya siap membela Israel melalui sumber daya militer yang ditempatkan di kawasan.
"Ketika kita mendengar retorika seperti itu, kita harus menanggapi dengan serius dan kita melakukannya (membela Israel)," kata Kirby, mengomentari pernyataan Fadavi.
Sebelumnya misi Iran di PBB mengatakan, serangan pembalasan ke Israel akan dilakukan pada waktu yang tepat. Iran akan membalasnya karena dilakukan dengan cara melanggar kedaulatan wilayah.
Meski demikian, Iran berharap serangan pembalasannya tak memengaruhi proses pembicaraan gencatan senjata di Jalur Gaza yang akan digelar kembali.
"Kami berharap respons kami akan tepat waktu dan dilakukan dengan cara yang tidak merugikan potensi gencatan senjata," bunyi pernyataan misi Iran di PBB.
Utusan dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar akan mendesak Israel dan Hamas untuk berunding kembali pada 15 Agustus di Doha atau Kairo guna menyelesaikan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera. Pemerintah Israel memastikan akan mengirim perwakilan, namun Hamas masih mempelajarinya.