GAZA, iNews.id - Rencana Israel mencaplok wilayah Tepi Barat, Palestina, dianggap sebagai upaya memicu perang. Pernyataan tersebut dilontarkan kelompok bersenjata Hamas.
"Kami menganggap keputusan untuk mencaplok Tepi Barat dan Lembah Yordania sebagai deklarasi perang terhadap rakyat kami," kata Juru Bicara Hamas, Abu Ubaida, Kamis (25/6/2020), dikutip dari AFP.
Rencana Israel mencaplok wilayah Tepi Barat yang sudah berdiri pemukiman di Jericho dan Lembah Yordania telah diutarakan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sejak kampanye pemilu Israel putaran tiga.
Sedangkan pelaksanaan pencaplokan dua wilayah itu akan mulai dijalankan tanggal 1 Juli mendatang. Upaya aneksasi di Tepi Barat dan Lembah Yordania merupakan bagian dari rencana perdamaian Amerika Serikat yang diterbitkan pada Januari lalu.
Dalam deklarasi perdamaian tersebut, Presiden AS Donald Trump mengatakan Jerusalem akan menjadi ibu kota Israel, sedangkan Palestina mendapat hak wilayah Jerusalem Timur.
Rencana tersebut dikecam keras oleh Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guiterres, mendesak Israel membatalkan rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat sebab langkah tersebut berpotensi melanggar solusi damai dua negara mengakhiri konflik.